Ini adalah kegagalan kedua untuk melawan diri saya sendiri. Melawan kantuk dan rasa lelah. Jika malam-malam sebelumnya saya coba-coba bergadang, maka kali ini saya bukan coba-coba lagi tapi begadang karena aktifitas dihari itu memang berlangsung hingga larut malam.
Sebetulnya acara kantor berlangsung di hotel. Acara itu sampai pukul 11.00 wib. Setiba di kamar hotel sudah pukul 12.00 wib. Jadi tidurnya lewat dari jam tersebut.
Celakanya handphone saya tidak bisa dijadikan alarm karena sedang rusak. Akhirnya di pagi hari saya bangun kesiangan sehingga tidak bisa menunaikan subuh berjamaah.
Dibalik jendela kamar hotel sinar matahari sudah menampakan diri. Ini pertanda bahwa saya gagal lagi. Saya tidak akan menyerah, semoga apa yang saya alami menjadi pelajaran berharga kedepannya.
Tekad untuk subuh berjamaah di mesjid tidak akan pernah pudar. Saya berharap selalu memelihara tekad ini agar tumbuh subur dalam hati.
Untuk bisa mewujudkan tekad itu memang membutuhkan perjuangan yang berat. Butuh pengorbanan dan ketegaran agar tidak mudah menyerah.
Kegiatan dan aktifitas di luar, khususnya di hotel berbintang yang tak mempunyai mesjid ini tak bisa menjadi alasan saya untuk tidak menegakan subuh berjamaah pada diri saya sendiri.
Kesalahaannya hanya terletak pada diri saya sendiri. Kondisi hotel bukanlah jadi penghalang untuk menunaikan shalat subuh berjamaah, walau di hotel tersebut tidak ada mesjid.
20140125
(2) 0# Pejuang Subuh : Kamar Hotel
On 27 Januari 2014