Saya percaya jika menunaikan shalat subuh berjamaah di pagi hari dengan sempurna dan khusyuk, maka di hari itu kita akan dilindungi oleh Allah dalam satu hari itu. Apalagi jika shalat subuh tersebut dilaksanakaan secara berjamaah.
Memang aktifitas yang dilakukan sehari itu kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Tapi bukan berarti kegagalan yang dialami merupakan petaka. Bisa jadi itu hanyalah batu ujian untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik.
Saya ingat dengan sebuah kisah seorang pembunuh bayaran dengan seorang mukmin. Seseorang telah menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh si mukmin. Ketika pembunuh bayaran berjumpa si mukmin, ia bertanya "apakah kamu tadi pagi sudah shalat subuh" si mukmin menjawab bahwa ia tadi pagi shalat subuh berjamaah di mesjid?
Mendengar itu si pembunuh bayaran mengurungakan tugasnya. "Bagaimana mungkin saya membunuh seseorang yang dilindungi oleh Allah." Ia kembali lagi kepada orang yang menyewanya "saya tidak bisa membunuh orang itu karena ia telah dilindungi oleh Allah.
Allah tidak menyia-nyiakan hamba yang selalu mendekat pada Nya di pagi hari. Sesuatu yang kita anggap buruk sesungguhnya baik bagi kita, begitupun sebaliknya.
Itu adalah dalil yang tak terbantahkan yang terpatri dalam kitab suci Nya. Dalil itu melekat dalam kalbu yang berbuah dalam bentuk perasaan. Perasaan ini sungguh indah jika mampu memahaminya.
Tahukah kamu perasaan ku hari itu? Aku seperti merasakan patah hati. Orang yang ingin aku jumpai seperti menolak kehadiranku. Ketika aku hubungi, telpon ku di reject. Hal ini menimbulkan prasangka tak baik dalam pikiranku.
Aku coba memahami perasaan ini dengan baik dengan berpikir jernih dan positif. Bisa jadi ia sedang sibuk dan tak mau diganggu atau aku menelpon dirinya disaat yang tidak tepat. Dan berbagai kemungkinan lain yang dapat dilihat dengan pikiran positif. Seperti halnya si pembunuh bayaran yang melihat mangsanya dari sudut yang berbeda.
10# Pejuang Subuh : Di Reject
On 26 Januari 2014