Tak ada rotan akar pun jadi. Pepatah ini selaras dengan kondisi saya saat ini. Tak ada handphone kertas pun jadi. Meskipun handphone rusak, bukan berarti menjadi penghalang untuk menuliskan seri tulisan pejuang subuh ini.
Sungguh banyak sekali alasan untuk tidak melakukan sesuatu. Jika saya ndak bisa nulis karena gak ada komputer, handphone mati, laptop rusak. Itu bukan berarti saya berhenti, saya bisa kok nulis di kertas.
Banyak sekali alasan, malah sepele sekali. Orang sukses tidak pernah berdalih dengan beribu alasan, mereka menyiasati setiap alasan itu menjadi tantangan menarik.
Misalnya untuk shalat subuh berjamaah. Apakah alasan untuk tidak menunaikan shalat subuh berjamaah. Saya kira alasan yang sering terlontar adalah ketiduran. Sekarang zaman udah canggih, kalau ketiduran khan bisa dibangunkan pakai alarm.
Motivasi saya untuk menulis sebelum subuh berjamaah mengalami kendala di hari ini, hari ke delapan upaya saya untuk membiasakan subuh berjamaah.
Tidak ada alasan bagi saya untuk tidak menulis. Kalaupun perangkat teknologi buat menulis tidak ada, masih ada kertas.
Tulisan yang saya posting kali ini berangkat dari konsep yang sebelumnya saya tulis di kertas.
Pesan yang ingin saya tanam dalam diri ini adalah jangan jadikan alasan sebagai penghalang. Termasuk diantaranya alasan untuk tidak shalat subuh berjamaah. Jangan biarkan alasan itu mengendorkan semangat perjuangan.
8# Pejuang Subuh : Alasan
On 26 Januari 2014